Senin, 23 April 2012

[Resensi Kumcer] Bidadari Kerudung Biru

Judul                : Bidadari Kerudung Biru
Penulis              : Deddy Mulyana
Penerbit           : Khazanah Intelektual
Tahun terbit     : Mei 2005
Jumlah halaman : 118 halaman

Agama merupakan pedoman seseorang dalam mejalankan kehidupannya. Semuanya mempunyai aturan tertentu. Seperti dalam Islam yang mewajibkan kaum perempuan menggunakan jilbab beradasarkan firman Allah dalam Q.S An-Nur:31 dan Q.S Al-Ahzab:59. Hal tersebut merupakan kaidah yang harus dijalankan oleh setiap perempuan Islam.
Buku kumpulan cerpen ini adalah sebuah karya dari seorang penulis bernama Deddy Mulyana yang lahir di Bandung. Ia adalah salah satu Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikas dan program Pascasarjana, Unpad. Ia telah menghasilkan lebih dari 30 buku, termasuk Ilmu Komunikasi: Suatu pengantar(2000) dan Santri-santri bule : Kesaksian Muslim Amerika, Eropa dan Australia (2004). Kedua buku tersebut Best seller. Karya-karyanya berupa fiksi dan non fiksi tersebar dalam surat kabar, majalah dan jurnal ilmiah seperti pikiran Rakyat, Kopmas, Republika, Media Indonesia, Suara Pembaruan, The Jakarta Pos dan lainnya.

Seseorang itu datang bagaikan bidadari yang turun dari kahyangan. Parasnya yang cantik dan ia merupakan sosok yang religius. Terlihat dari rapatnya kerudung biru yang ia kenakan. Gadis itu bernama Farida. Joni bertemu dengannya ketika menghadiri pernikahan sahabatnya yang merupakan mempelai pria. Dia sangat malu sekali ketika ditanya tentang Islam. Sudah lama ia menjauhi agamanya. Tiba-tiba secercah kekuatan datang menghampirinya. Ia ingin kembali mendekat pada Islam. Ia ingin belajar dengan Islam, dan Ia ingin dituntun oleh bidadari cantik itu. Walaupun baru saja berkenalan, tapi mereka sudah terlihat akrab. Namun sayang ternyata Farida sudah mempunyai calon pasangan hidup. Dan Joni pun harus ikhlas bahwa bidadari yang baru saja ia kenal dan bisa menyadarkan hatinya aitu tidak bisa menjadi pasangan hidupnya kelak.

Banyak sekali sekelumit kisah tentang jilbab. Berbagai kisah kehidupan terpotret disini. Seperti dalam Gadis Sampul yang mengharuskan nadia tetap memegang teguh aqidahnya dalam berjilbab dalam kehidupan terutama dalam pekerjaannya. pengalaman di Satu siang di kereta Api yang dialami oleh Fitri yang tunarungu.  Haris yang harus melakukan sandiwara pernikahan dengan seorang Maisha yang merupakan puteri Mesir karena Maisha kehilangan suaminya. Dan kemelut masalah yang mendesak Siti Hasanah mengganti nama menjadi Sita Maharani untuk memasuki dapur rekaman  di cerpen Snag penyanyi. masih ada  8 kisah lagi, yaitu berkurban di California, Langit makin mendung, mencari Kedamaian, Azan telah memanggil, Rayuan Sang penelpon, Kenangan bersama ustdzah, Darama kaum Duafa dan Setelah Tujuh Lebaran.

Cerpen-cerpen yang dikarang oleh Deddy Mulayan ini dikemas dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengeri. Namun jalan ceritanya tidak mudah ditebak sehingga kadang kita salah menerka ending dari setiap cerita. banyak hikmah yang diselipkan dibalik cerita yang membuat setiap pembaca terenyuh membacanya.

Membaca"Bidadari Kerudung Biru" ini kita akan diajak menyaksikan berbagai macam kejadian yang meungkin terlewatkan karena dianggap kurang penting. Pembaca dari kaum remaja dan dewasa tidak dapat mengira bahwa kejadian tidak penting itu dapat memberikan pelajaran berharga yang sarat akan pesan moral dan kandungan pesan religius.

0 komentar:

Posting Komentar

sempatkan untuk berapresiasi ya....

 
Plantilla Minima modificada por Urworstenemy